Sebuah insiden tak masuk akal terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang pria nekat meminta uang parkir kepada pemilik rumah yang memarkir mobil di pekarangannya sendiri. Aksi itu direkam dan tersebar luas di media sosial, memicu kecaman dari masyarakat.
Parkir di Rumah Sendiri, Tapi Tetap Ditagih
Dalam rekaman video yang viral, terlihat seorang pria membawa gitar menghampiri sebuah rumah. Dengan santai namun memaksa, ia menagih uang parkir kepada pemilik kendaraan. Ketika diminta menjelaskan alasan permintaan itu, pelaku justru emosi dan mulai bersikap mengintimidasi.
Reaksi masyarakat pun tak bisa dibendung. Banyak warganet menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pemalakan. Tak sedikit yang mempertanyakan keamanan lingkungan jika halaman rumah pun dijadikan ladang pungli.
Tindakan Cepat Aparat, Pelaku Langsung Ditangkap
Polisi yang mengetahui peristiwa tersebut langsung bergerak. Dalam waktu singkat, pelaku berhasil diamankan di kawasan Medan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pria itu tidak berstatus sebagai petugas parkir resmi dan mengakui perbuatannya.
Kapolsek Medan Baru menyatakan pihaknya tak akan mentolerir bentuk premanisme apa pun. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kejadian serupa agar dapat segera ditindaklanjuti.
Bukan Kasus Pertama
Aksi serupa rupanya bukan hal baru di kota ini. Beberapa waktu lalu, seorang pemilik toko juga menjadi korban preman yang menagih biaya parkir bulanan. Saat permintaan itu ditolak, pelaku justru melakukan kekerasan.
Rangkaian peristiwa ini menunjukkan bahwa praktik pemerasan berkedok uang parkir masih menjadi persoalan serius yang perlu ditangani secara menyeluruh.
Masyarakat Diminta Tidak Diam
Polisi mengajak warga untuk aktif melaporkan kasus-kasus seperti ini. Keberanian untuk mendokumentasikan dan mengadukan tindak premanisme merupakan langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Dengan kerja sama antara masyarakat dan penegak hukum, diharapkan kejadian seperti ini tidak lagi terulang, dan warga bisa merasa aman di rumah mereka sendiri tanpa tekanan dari pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Tinggalkan Balasan