Wakatobi, Sulawesi Tenggara – Sebuah cuplikan video menampilkan sekelompok anak muda berjoget dengan gerakan yang dinilai tak pantas menjadi viral di media sosial. Rekaman tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat Wakatobi yang menilai aksi itu tidak mencerminkan nilai budaya dan kesopanan daerah.
Aksi Lama, Ramai Setelah Diunggah
Berdasarkan informasi dari pihak berwenang, video tersebut sebenarnya direkam saat momen Lebaran tahun lalu. Namun, baru diunggah ke media sosial beberapa waktu setelah Lebaran tahun ini dan langsung menyedot perhatian publik. Banyak warga menyayangkan aksi tersebut, terlebih karena dilakukan di ruang terbuka.
Identitas Pelaku Diketahui, Polisi Lakukan Pemanggilan
Kapolsek Wangiwangi Selatan, Ipda Riaman, menjelaskan bahwa pihaknya telah memanggil lima orang yang muncul dalam video tersebut. Mereka terdiri dari tiga perempuan dan dua laki-laki berusia antara 13 hingga 27 tahun. Kelima individu tersebut telah menjalani pemeriksaan dan memberikan penjelasan terkait motivasi di balik aksi mereka.
“Mereka menyebut joget tersebut hanya untuk hiburan pribadi dan tanpa niat meresahkan masyarakat. Kami tetap memberikan pembinaan dan meminta mereka membuat surat pernyataan tertulis agar tidak mengulangi perbuatan serupa,” terang Ipda Riaman.
Permintaan Maaf dan Komitmen Tidak Mengulangi
Setelah menjalani klarifikasi, kelima orang tersebut menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Mereka juga menyatakan kesediaan untuk tidak mengulang perbuatan tersebut di kemudian hari. Jika terjadi pelanggaran ulang, pihak berwajib mengindikasikan adanya kemungkinan sanksi lanjutan berupa pembinaan khusus di Kota Kendari.
Masyarakat Harap Ada Edukasi Etika Digital
Peristiwa ini memantik diskusi tentang pentingnya membekali generasi muda dengan pemahaman etika bermedia sosial. Sejumlah tokoh masyarakat menekankan bahwa selain pendidikan formal, bimbingan dari keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berperan dalam membentuk kesadaran digital anak muda.
Tinggalkan Balasan