Scarlet

Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Setiap Harinya

Tragis! Mbah Sartiyem Ditemukan Tewas di Kos Saat Lebaran, Tak Ada Keluarga, Tetangga Ungkap Pesan Terakhir


Momen Lebaran yang biasanya penuh dengan kebahagiaan dan kehangatan keluarga, justru menyimpan cerita pilu bagi seorang wanita tua bernama Mbah Sartiyem. Di tengah suasana Idul Fitri yang ramai, Mbah Sartiyem ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di kamar kos tempat tinggalnya di sebuah kawasan di Jawa Timur. Kejadian tragis ini mengguncang banyak pihak, terutama bagi mereka yang mengenal sosoknya.

Meninggal Dunia di Kos

Mbah Sartiyem ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di tempat tinggalnya pada Rabu pagi, 3 April 2025. Berita duka ini pertama kali diketahui oleh salah satu tetangga yang merasa khawatir karena sudah beberapa hari tidak melihat aktivitas di rumah Mbah Sartiyem. Saat mencoba menghubungi dan mengecek kondisi wanita berusia lanjut ini, ditemukan bahwa ia telah meninggal dunia sendirian di kosnya.

Menurut informasi yang dihimpun, Mbah Sartiyem tinggal seorang diri di sebuah kos sederhana setelah berpisah dengan keluarganya. Sejak beberapa waktu terakhir, ia diketahui lebih sering menghabiskan waktu di rumah kos tanpa banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Beberapa tetangga menyebut bahwa Mbah Sartiyem memang terlihat lebih sepi dan jarang keluar rumah, terutama menjelang Lebaran.

Pesan Terakhir yang Menyentuh Hati

Tetangga yang mengenal dekat Mbah Sartiyem menceritakan bahwa sebelum meninggal, wanita ini sempat meninggalkan pesan singkat yang terasa mengharukan. Menurut salah satu tetangga yang berbicara kepada pihak kepolisian, Mbah Sartiyem sempat berkata pada malam sebelum Lebaran bahwa ia merasa sepi tanpa kehadiran keluarga di sekitarnya.

“Mbah Sartiyem sering berbicara bahwa ia ingin merasakan kebersamaan dengan anak-anaknya, namun mereka jauh dan tak dapat datang tahun ini. Dia selalu bilang, ‘Lebaran kali ini mungkin terakhir kalinya aku merayakan sendirian,’” ujar tetangga yang enggan disebutkan namanya. Pesan tersebut menjadi titik terang bagi banyak orang, mengungkapkan rasa kesendirian yang dialami Mbah Sartiyem.

Kehilangan yang Mendalam

Keluarga besar Mbah Sartiyem mengungkapkan penyesalannya atas peristiwa tragis ini. Meski sudah berusaha untuk tetap menjaga komunikasi dengan orang tua mereka, jarak dan berbagai alasan lainnya membuat mereka tidak dapat menemani Mbah Sartiyem saat Lebaran. Menurut mereka, sosok Mbah Sartiyem adalah wanita yang penuh dengan ketegaran meskipun kerap merasa kesepian.

Beberapa keluarga menyampaikan, meskipun jarang berkomunikasi langsung, mereka tetap merasa kehilangan saat mendengar kabar duka ini. Anak-anak dan cucu-cucu Mbah Sartiyem menyatakan rasa sedih dan penyesalan, apalagi di saat-saat yang seharusnya penuh kebahagiaan seperti Lebaran.

Proses Pemakaman dan Doa Bersama

Setelah ditemukan, jenazah Mbah Sartiyem segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Proses pemakaman dilaksanakan dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh beberapa tetangga serta teman-teman dekatnya. Meskipun perasaan duka sangat mendalam, mereka berdoa agar Mbah Sartiyem mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Kejadian ini menyentuh banyak orang, mengingatkan kita tentang pentingnya kehadiran keluarga dan tetangga di momen-momen penting, terutama saat orang yang kita sayangi merasa kesepian. Kisah Mbah Sartiyem menjadi sebuah pelajaran tentang bagaimana kita tidak boleh melupakan orang-orang yang ada di sekitar kita, terutama mereka yang sudah lanjut usia dan membutuhkan perhatian lebih.

Semoga kejadian ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk lebih peduli dan menghargai waktu bersama keluarga, serta tidak membiarkan seseorang merasakan kesendirian yang mendalam, terutama di hari-hari istimewa seperti Lebaran.

4o mini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Navigation

About

Writing on the Wall is a newsletter for freelance writers seeking inspiration, advice, and support on their creative journey.