Scarlet

Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Setiap Harinya

Rayyan Arkan Dhika: Anak Kecil yang Berdiri di Haluan, Tapi Menggemparkan Dunia



Di tengah gemuruh sorak dan suara kayuh yang menghantam air Sungai Kuantan, seorang anak berdiri tegak di ujung perahu panjang. Namanya Rayyan Arkan Dhika, anak laki-laki asal Riau yang tak menyangka bahwa gaya khasnya saat berdiri di haluan akan menyebar ke mana-mana—bahkan sampai ke negara-negara yang tak tahu apa itu Pacu Jalur.

Sikapnya Bukan Main, Gerakannya Penuh Makna

Tak ada yang mengajarinya bagaimana tampil. Rayyan hanya mengikuti irama batinnya. Saat teman-temannya mendayung dengan tenaga penuh, dia berdiri seperti jenderal kecil—mengayunkan tangan, mengetukkan kaki, dan memancarkan semangat ke seluruh perahu. Gerakannya diberi nama oleh warganet: Aura Farming. Lucu memang, tapi sangat menggambarkan apa yang terjadi—ia seperti sedang memanen sorotan dan menyebarkan semangat lewat energi yang ia ciptakan sendiri.

Internet Membawa Rayyan ke Dunia

Awalnya, videonya hanya diunggah oleh penonton lokal. Namun seperti arus deras yang tak bisa dibendung, tayangan itu terus dibagikan. Tak lama, platform luar negeri mulai mengangkat namanya. Beberapa atlet dan artis pun ikut-ikutan bergaya seperti Rayyan. Tanpa pernah tampil di TV nasional, bocah ini sudah lebih dulu dikenal di berbagai negara lewat dunia maya.

Bukan Sekadar Viral, Tapi Jadi Simbol Budaya

Apa yang membuat Rayyan istimewa bukan hanya viralitasnya. Ia mewakili sesuatu yang jauh lebih besar: kepercayaan diri, kebanggaan akan budaya lokal, dan kemurnian niat. Di usia yang masih sangat belia, ia sudah memperlihatkan bagaimana tradisi bisa tetap hidup dan relevan—asal dibawakan dengan hati dan semangat.

Kini, Rayyan mulai mendapat berbagai undangan, termasuk dari pemerintah daerah. Ia diganjar beasiswa dan dipuji sebagai “wajah muda Riau” yang penuh potensi.

Dari Sungai ke Harapan

Di balik sosoknya yang sederhana, Rayyan membawa pesan kuat: anak-anak juga bisa jadi agen perubahan. Ia tidak berpidato. Ia tidak bicara soal visi atau misi. Tapi dengan satu gerakan sederhana dari haluan perahu, ia berhasil menggugah hati banyak orang. Dan siapa sangka, semangat itu kini menginspirasi generasi muda untuk bangga menjadi diri sendiri dan mencintai budaya tempat mereka tumbuh.


Penutup

Rayyan bukan selebritas. Ia bukan tokoh politik atau pesulap internet. Tapi yang ia lakukan justru jauh lebih hebat—menjadi dirinya sendiri di tempat yang paling tidak disangka. Dari atas perahu tradisional, ia mengajarkan dunia bahwa ketulusan, keberanian, dan kecintaan pada budaya bisa menggema jauh melebihi batas desa dan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Navigation

About

Writing on the Wall is a newsletter for freelance writers seeking inspiration, advice, and support on their creative journey.