Kabar duka datang dari jurnalis senior Najwa Shihab. Suaminya, Ibrahim Sjarief bin Husein Assegaf, telah meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Kepergiannya menyisakan luka mendalam bagi keluarga, terutama Najwa, yang selama ini dikenal sebagai sosok tangguh dan penuh prinsip.
Meski didera kesedihan, Najwa tetap tampil kuat di hadapan publik. Ia hadir dalam prosesi pemakaman yang berlangsung di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, dengan sikap tenang dan penuh keikhlasan. Hujan ringan yang turun saat pemakaman menambah kesyahduan momen tersebut, seolah menjadi pengantar langit untuk kepergian sang suami.
Ayahanda Najwa, Prof. Quraish Shihab, menyampaikan bahwa putrinya sudah mempersiapkan hati untuk menghadapi kehilangan ini. Menurutnya, Najwa menyikapi duka dengan bijak dan penuh pengertian atas takdir yang ditetapkan Tuhan.
“Ia menerima semua ini dengan hati terbuka. Tidak banyak keluhan, hanya doa dan rasa syukur atas kebersamaan yang pernah mereka jalani,” tutur Quraish dengan suara tenang.
Ibrahim dikenal sebagai sosok sederhana yang jauh dari sorotan. Meski begitu, kehadirannya memiliki arti besar bagi Najwa. Ia adalah teman hidup yang selalu mendukung dari balik layar.
Kini, Najwa melangkah sendirian, tetapi tidak dalam kehampaan. Ia membawa kenangan, cinta, dan kekuatan dari seseorang yang pernah sangat berarti. Dalam sunyi, ia tetap berdiri. Dalam luka, ia tetap menginspirasi.
Tinggalkan Balasan