Di sebuah kontrakan sederhana di Kampung Cikandang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, kisah haru seorang anak laki-laki berusia 13 tahun bernama Raka menyentuh hati banyak orang. Raka ditemukan tengah mendampingi jenazah ayahnya, Asep, yang meninggal dunia secara mendadak pada Minggu, 20 April 2025.
Raka dan ayahnya baru saja pindah ke kontrakan tersebut sekitar satu minggu sebelum kejadian. Sebelumnya, mereka tinggal di Kampung Sindangsari, RW 21, tempat di mana Asep telah memiliki KTP dan domisili tetap. Kehidupan mereka penuh dengan kesederhanaan; barang bawaan mereka hanya berupa pakaian dalam satu kantong dan satu tikar. Peralatan rumah tangga pun dipinjamkan oleh warga sekitar.
Asep diketahui menderita penyakit tumor paru-paru dan telah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, termasuk RS AMC Cileunyi dan Rumah Sakit Paru di Cimbuleuit. Pada hari kejadian, Raka tertidur di samping ayahnya dan terbangun untuk menemukan sang ayah telah tiada.
Setelah mengetahui kondisi tersebut, Raka mencoba mencari bantuan dari tetangga. Warga setempat segera bergerak untuk membantu, memandikan, dan menyolati jenazah Asep sambil menunggu kedatangan keluarga dari Limbangan, Garut. Keluarga akhirnya tiba sekitar pukul 20.00 WIB, dan setelah bermusyawarah, jenazah dimakamkan keesokan harinya di Kampung Sindangsari.
Kisah Raka menjadi viral di media sosial, memicu simpati dan empati dari masyarakat luas. Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, bahkan turun langsung ke lokasi untuk memberikan dukungan dan memastikan Raka mendapatkan pendampingan yang layak.
Saat ini, Raka telah tinggal bersama ibunya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Meskipun pihak keluarga memilih untuk tidak memberikan keterangan kepada media, perhatian dan dukungan dari masyarakat terus mengalir untuk membantu Raka melanjutkan kehidupannya.
Tinggalkan Balasan